Proses Melahirkan

05.31
Tips persiapan melahirkan hingga memahami cara melahirkan normal
Proses melahirkan sangat membutuhkan persiapan yang matang dan kesiapan sepenuhnya apalagi melakukan persalinan normal. Begini cara mudah yang bisa di lakukan sebelum melahirkan normal :
-          Hindari kecemasan berlebih dan stres.
-          Selalu berfikir positif,terutama mengenai proses persalinan nantinya.
-          Kumpulkan informasi sebanyak-banyaknya tentang proses persalinan.
-          Meminta dukungan dari keluarga dan orang-orang terdekat agar bisa menerapkan cara melahirkan normal.
-          Pastikan Anda sudah menentukan dokter, bidan, serta tempat bersalin nantinya.
-          Makan dan minum yang cukup dan teratur.
-          Perbanyak gerak fisik,serta latihan pernafasan, berjalan santai,yoga dan lainya.
-          Istirahat dan tidur yang cukup.
Selalu konsultasikan kehamilan anda dengan dokter secara rutin,dan hari menjelang kelahiran agar anda siap melhirkan secara normal.
Prosedur dan cara melahirkan normal
Melahirkan adalah hal yang paling di nantikan dari seorang ibu selain itu juga pasti mengalami kecemasan yang tidak menentu dalam hal persalinan normal. Berikut cara melahirkan normal yang sebaiknya di pahami:
1.      Membukanya leher rahim(serviks)
Memasuki hitungan hari atau jam menjelang melahirkan biasanya leher rahim akan membuka dan mulai melebar. Namun pelebaran  itu tidak terjadi secara tiba-tiba melainkan sedikit demi sedikit sebagai cara tubuh untuk bisa melahirkan normal.
Fase laten (awal)
Pertama pembukaan leher rahim kira-kira 3-4cm. Terkadang di sertai dengan kontraksi yang sering hilang timbul.ini yang di namakan fase awal atau laten,yang termasuk dalam bagian melahirkan normal.
Kontraksi biasanya  berlangsung 30-45 detik,jeda selama 5-30 menit antara waktu kontraksi, Kontraksi awal cendrung ringan dan tidak teratur.
 Bernafas dengan cara tempo yang lambat membuat pernafasan bisa lebi teratur, Begini teknik pernapasan yang bisa di lakukan menurut American Pregnancy Association:
1.      Ambil napas secara teratur. Mulai dengan tarikan napas yang sebanyak-banyaknya saat kontraksi dimulai, lalu embuskan setelahnya.
2.      Fokuskan perhatian Anda.
3.      Tarik napas perlahan melalui hidung, kemudian buang melalui mulut.
4.      Pastikan Anda fokus untuk merilekskan tubuh di setiap tarikan dan embusan napas selama pernapasan berlangsung.

2.      Fase aktif
pelebaran serviks berkembang menjadi 4-7cm, kontraksi terasa lebihkuat dari yang sebelumnya. Dan anda sudah memasuki fase aktif cara melahirkan secara normal, dengan pembukaan serviks yang lebih cepat dan lebar.
Lama kontraksi sekitar 45-60detik, dengan jeda selama 3-5menit, ketidaknyamanan di fase ini akan terasa lebih kuat dari yang sebelumnya. Rasa sakit serta tekanan hebat juga dapat timbul di punggung maupun perut setiap kali mengalami kontraksi.
Anda mungkin merasakan seperti ada dorongan untuk mengeluarkan sesuatu dari tubuh. Di tahap ini harus mengatur pernafasan agar rasa nyeri berkurang.
Berikut tahapan teknik pernapasan yang bisa Anda lakukan di fase transisi sebagai cara untuk melahirkan normal:
  1. Ambil napas secara teratur untuk memudahkan melahirkan dengan cara normal. Mulailah dengan tarikan napas yang sebanyak-banyaknya saat kontraksi dimulai.
  2. Selanjutnya embuskan napas dan usahakan untuk rileks.
  3. Fokuskan perhatian Anda pada satu titik agar lancar menerapkan cara melahirkan normal.
  4. Ambil napas ringan melalui mulut dengan kecepatan sekitar 5-20 napas dalam 10 detik selama kontraksi berlangsung.
  5. Pada napas kedua, ketiga, keempat, atau kelima, embuskan napas lebih banyak dan lama.
  6. Ketika kontraksi selesai, tarik dalam sedalam-dalamnya sebanyak satu atau dua kali sembari menghela napas.
2.      Mengejang dan melahirkan bayi
Setelah serviks terbuka maka kontraksi akan semakin kuat, dan tak perlu khawatir karena posisi kepala dan tubuh bayi sudah siap untuk keluar dan biasanya dokter akan memberi aba-aba agar anda berusaha sekuat tenaga lagi.
Penerapan Posisi mengejang yang tepat
-          Posisi tubuh berbaring, dengan kedua kaki ditekuk dan terbuka lebar untuk memudahkan melahirkan dengan cara normal.
-          Pusatkan kekuatan kontraksi dengan sedikit mengangkat punggung sehingga kepala di posisi agak terbangun, sembari mengejan sepeti sedang mendorong sesuatu.
-          Selipkan dagu di bagian dada, kemudian terapkan teknik pernapasan yang tepat saat mengejan (akan dijelaskan di bawah ini).
-          Tarik napas sedalam-dalamnya, kemudian buang napas sambil mendorong tubuh dengan mengejan seperti layaknya saat Anda sedang buang air besar.
-          Berikan sedikit istirahat bagi tubuh sebelum mulai menarik napas kembali, dan biarkan kepala di posisi tertidur lagi.
-          Ulangi hal tersebut dan usahakan untuk tetap tenang selama mengikuti cara melahirkan normal yang dipandu dokter.
Tahapan bayi keluar dari vagina
Semakin kuat mengejang maka semakin cepat bayi akan keluar, biasanya dokter akan memberi aba-aba untuk berhenti sembari untuk membersihkan cairan ketuban, darah, serta lendir yang mungkin masih menempel di hidung bayi.
Selanjutnya bayi kan mudah ketika bernafas dan menangis ketika sudah benar-benar keluar,dan dokter akan memposisikan kepala bayi dengan memutarnya agar bisa sejajar dengan tubuhnya yang masih di dalam vagina.
Dokter memberi aba-aba untuk mengejang lebih kuat hingga bayi keluar dan selanjutnya di lakukan pemotongan tali pusarnya.
3.      Proses pengeluaran plasenta
plasenta keluarnya tidak bersamaan dengan bayi dan anda harus mengejang sekali lagi untuk mengeluarkan plasenta ini termasuk dari bagian  melahirkan normal.
Setelah selesai dokter akan menjahit vagina yang sebelumnya terbuka cukup lebar pada saat melahirkan secara normal.
4.      Setelah melahirkan
Ketika semua proses melahirkan selesai ,akan memasuki fase pemulihan dan mesnyusui. Kontraksi akan terus terjdi guna untuk meluruhkan pembuluh darah yang ada di tempat plasenta menempel.
Anda mulai bisa menyusui bayi sekarang, dengan cara melakukan inisiasi menyusui dini (IMD) dalam kurun waktu 30-60 menit setelah melahirkan normal. Selain sebagai proses pendekatan dengan bayi setelah melahirkan dengan cara normal, menyusui di awal ini juga dapat merangsang pelepasan hormon oksitosin.
Dokter akan menyarankan agar ibu dan bayi tetap berada di ruang perawatan hingga kondisi bayi dan ibu  membaik, setelah di rasa sudah sehat maka dokter akan mengisinlkan pulang.



Baca ini :
Kehamilan dan Kandungan
Kesuburan Pasutri

Artikel Terkait

Previous
Next Post »